Sabtu, 29 Desember 2012

kelas D

sedikit tentang kelas D 2012 :)

ini waktu di markas warman army


aksinya emo (savero) nyuri se panci ayam bakar haha



maen bola di komplek markas






 pramtime, , nunuk, nastiti cantik sama aku lagi makan di kantin gedung B
 

Perbedaan Berat Badan dan Tinggi Badan

Perbedaan Berat Badan dan Tinggi Badan teman-teman kuliahku
Oke, di Kelas D ada 57 mahasiswa tetapi saya akan membandingkan didalam table yang akan saya buat. Saya akan membedakan berat badan saya, nastitinunik , pramesti , meri , fatan , savero , naufal , sisyusep  
 








Nama
Tinggi Badan (cm)
Berat Badan (kg)
Arda
153
46
Nastiti
150
50
Nunik
158
48
Pramesti
158
45
Meri
157
50
Fatan
165
50
Savero
177
60
Naufal
173
90
Yusep
170
58

Permintaan Ikan Asap Dunia


Permintaan Ikan Asap Dunia
Di dalam perdagangan internasional, ikan asap dikelompokkan ke dalam 3 kelompok berdasarkan kode HS (Harmonized Systems) yaitu 030541 (salmon asap, termasuk filet), 030542 (herring asap, termasuk filet) dan 030549 (ikan asap selain salmon dan herring, termasuk filet). Permintaan dunia terhadap ikan asap ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2004 permintaan dunia hanya sekitar 69 ribu ton, tahun 2005 permintaannya meningkat menjadi 89 ribu ton, bahkan tahun 2008 meningkat menjadi 101,7 ribu ton atau mengalami peningkatan permintaan rata-rata per tahun sekitar 10,7%. Perkembangan impor ikan asap dunia tahun 2004-2008 tersaji pada Grafik 1.






Dari ketiga kelompok ikan asap, permintaan dunia didominasi oleh salmon asap yang mencapai lebih dari 50% dari total permintaan dunia, disusul oleh ikan asap lainnya selain salmon dan herring (32-40%) dan terakhir herring asap (6-8%).  Uni Eropa merupakan negara importir ikan asap terbesar, mencapai 70% lebih dari total impor dunia tahun 2008 yang mencapai 101.714 ton. Negara Uni Eropa yang paling banyak permintaan ikan asapnya adalah Jerman, Italia, Perancis, Belgia dan Belanda masing-masing sebesar 31%, 9%, 6%, 6% dan 5%. Sebagian besar permintaan tertinggi adalah untuk salmon asap.
Selain Uni Eropa, negara importir utama ikan asap dunia adalah Amerika Serikat (8%) dan Jepang (4%). Komposisi importir ikan asap dunia tahun 2008 tersaji pada Grafik 2. Berbeda dengan negara-negara Uni Eropa dan AS, permintaan ikan asap Jepang hanya meliputi ikan asap lainnya dan salmon asap. Permintaan Jepang tersebut pada tahun 2008 didominasi oleh ikan asap lainnya (selain salmon dan herring) yang justru mencapai lebih dari 84% dan sisanya adalah salmon asap.

Pemasok Ikan Asap Dunia
Guna memenuhi permintaan dunia, 2 negara pemasok utama ikan asap adalah Thailand  dan Polandia dengan kontribusi masing-masing sebesar 22% dan 21%. Negara pemasok lainnya meliputi Denmark (9%), Kanada (8%), Jerman (6%), Indonesia (5%) dan Chili (4%). Komposisi eksportir dunia untuk total ikan asap pada tahun 2008 tersaji pada Grafik 3.



Pemain utama untuk ekspor salmon asap dunia adalah Polandia, Denmark, Jerman dan Inggris. Tahun 2008 Polandia menguasai 43% lebih dari total ekspor dunia yang mencapai 61.420 ton.  Pemasok utama lainnya adalah Denmark, Jerman dan Inggris masing-masing sebesar 14%, 12% dan 6%.  Sebagian besar negara tujuan ekspor salmon asap dunia adalah pasar Uni Eropa.  Selain sebagai eksportir salmon asap, Jerman juga merupakan importir utama salmon asap dunia.
Sementara pemain utama untuk ekspor herring asap dunia adalah Kanada yang menguasai pasar dunia 75% lebih dari total ekspor dunia tahun 2008 yang mencapai 16.513 ton. Pemasok lainnya adalah Belanda dan Estonia dengan pasokan masing-masing sebesar  9% dan 3%. Negara tujuan utama ekspor herring asap Kanada adalah Republik Dominic (45%) dan Haiti (31%) dari total ekspor herring asap Kanada yang pada tahun 2008 mencapai 12.541 ton.
Khusus untuk memenuhi kebutuhan ikan asap selain salmon dan herring, pasokan dunia sebagian besar dipenuhi oleh Thailand.  Jika pada tahun 2004 Thailand hanya mampu memasok 21% atau sebesar 9.240 ton dari total ekspor dunia (44.420 ton), maka pada tahun 2005 pasokannya mengalami peningkatan yang cukup drastis yaitu mencapai lebih dari 45% total ekspor dunia atau sebesar 34.480 ton.  Bahkan pada tahun 2006 meningkat menjadi 51.461 ton atau sebesar 54% dari total ekspor dunia. Kondisi tersebut menjadikan Thailand sebagai pemain utama dalam perdagangan ikan asap khususnya selain salmon dan herring.
Negara pemasok lainnya adalah Polandia, Denmark dan Indonesia dengan urutan yang selalu berubah-ubah. Denmark yang pada tahun 2004 mampu memasok lebih dari 12%, sementara Polandia dan Indonesia masing-masing hanya sebesar 8% dan 7%, maka pada tahun-tahun selanjutnya posisi tersebut mulai digeser oleh Indonesia.  Tahun 2008, pemasok ke-2 setelah Thailand adalah Indonesia (10%) dan disusul oleh Polandia (8%) dan Denmark (7%).
Secara keseluruhan, perkembangan ekspor ikan asap dunia tersaji pada Grafik 4.







Harga rata-rata untuk ke-3 jenis ikan asap secara agregat memiliki kisaran yang berbeda.  Salmon asap memiliki kisaran harga yang relatif lebih tinggi dibanding ke-2 kelompok ikan asap yang lain sedangkan herring asap memiliki kisaran harga yang relatif paling murah dibandingkan kelompok asap yang lain.  Jika salmon asap harga rata-ratanya bisa mencapai lebih dari 10 US$/kg bahkan pada tahun 2008 hampir mencapai 15 US$/kg, maka herring asap berada pada kisaran 3 – 4 US$/kg.  Sedangkan untuk harga rata-rata ikan asap lainnya berada diantara keduanya.  Harga untuk ke-3 kelompok ikan asap ini dalam perkembangannya cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan (Grafik 5).



Artikel lengkap dapat dibaca pada e-Paper Edisi Agustus 2009. Anna