Kamis, 15 April 2010

INTER

Ajeng, Miss Indonesisch Pertama


DEN HAAG - Tak seperti lazimnya pemilihan ratu kecantikan di Negeri Tulip yang didominasi bule, kontes yang satu ini justru mencari wajah yang kental Indonesia plus memahami budaya Nusantara.

Lewat seleksi tiga tahap, Ajeng Megiandini akhirnya meraih mahkota Miss Indonesisch. Dara 19 tahun itu masih duduk di bangku kuliah trade management Asia di Hogeschool van Amsterdam.

Pada babak penyisihan, dipilih 40 semifinalis. Mereka harus menampilkan salah satu jenis budaya Indonesia -tarian, puisi, atau lagu- di panggung Pasar Malam. Dari 40 semifinalis dipilih 12 finalis yang akhirnya menciut jadi tiga pemenang.

"Tadinya saya ikut pemilihan ini just for fun," kisah Ajeng selepas penobatan. "Nggak nyangka bisa menang."

Ketika ditanya resep kemenangannya, dia cuma tersenyum. "Apa, ya? Mungkin saya yang paling kelihatan Indonesia-nya kali, ya."

Ajeng yang pindah ke Negeri Tulip ketika berusia tujuh tahun tersebut berjanji ikut mempromosikan budaya Indonesia kepada anak muda di Belanda. "Mungkin kita perlu menggelar lebih banyak acara budaya Indonesia," ujar dia setelah penobatan.

Radio Nederland melaporkan untuk Jawa Pos kemarin (14/4), ini adalah kali pertama pemilihan Miss Indonesisch di Belanda digelar. "Budaya dan kecantikan Indonesia harus kembali dipromosikan," tegas Avi Fennema-Widjojoatmodjo, ahli kecantikan yang juga pemrakarsa acara itu.

Pemilihan duta budaya Indonesia tersebut didukung KBRI, Garuda Indonesia, line fashion Bidadari, Yayasan Nuansa Seni, dan sekolah kecantikan Alie Wendy. (jawa pos)

0 komentar:

Posting Komentar